Jenis-jenis Tempe - Sebelumnya sudah kita tulis di blog cara cantik sehat tentang pengertian dan sejarah tempe dari masa ke masa. Nah, ini adalah artikel kelanjutannya. Dalam artikel ini kita akan bicarakan soal jenis-jenis tempe dan kandungan gizi yang terdapat pada tempe.
Di indonesia terdapat beberap jenis tempe, antara lain tempe gembus tempe lamtoro, tempe benguk, tempe koro, tempe bongkrek, tempe gude, tempe bungkl, dan tempe kedelai.
Jenis tempe gembus adalah tempe yang dibuat dari ampas tahu. Tempe lamtoro adalah tempe dari bji lamtoro, tempe benguk adalah tempe dari biji koro benguk, tempe koro adalah biji tempe koro, tempe bongkrek adalah jenis tempe dari ampas kelapa, tempe gude adalah tempe dari kadang gude, tempe bungkil adalah tempe dari ampas pembuatan minyak kacang, dan tempe kedelai adalah tempe yang terbuat dari kedelai.
berikut adalah gambar-gambar untuk jenis-jenis tempe tersebut
Dari berbagai macam tempe tersebut, yang paling terkenal dan banyak dikonsumsi adalah tempe kedelai. Umumnya penyebutan tempe berlaku untuk tempe kedelai. Ketika orang menyebut tempe, ya yang dimaksud adalah tempe kedelai bukan tempa yang lain.
Proses pembuatan tempe umumnya masih dilakukan secara tradsional dalam skala industri kecil. Oleh karena itu, banyak keragaman yang ditemukan dalam cara pembuatan tempe, baik antar daerah, maupn antar produsesn dalam satu daerah yang sama. Secara garis besar, tahap-tahap yang petning dalam pembautan tempe adalah
1. Membersihkan biji kecelai
2. Merebus atau mengukus
3. Mengupas kulit
4. Inkulasi kapang
5. Membungkus
6. Dan terakhir adalah fermentasi
Proses fermentasi sendiri adalah tahap terpenting pada pembuatan tempe. Pada tahap ini dilakukan pemeraman kedelai selaam beberapa hari (umumnya 36-48 hari) menggunakan laru (kapang tempe). Perlu diketahu bahwa tempe merupakan produk olahan makanan dari kedelai yang terbentuk atas jasa kapang jenis Rhizopus sp melalui proses fermentasi. Banyak perubahan yang terjadi selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, baik yang menyangkut perubahan fisik, biokimia dan mikrobiologi yang semuanya berdampak menguntungkan terhadap sumbangan gizi dan kesehatan. Kerja Rhizopus sp mampu mengubah kedelai menjadi tempe yang berasa lebih enak, lebih bergizi, dan berfungsi sebagai makanan yang sehat.
Kandungan protein , lemak dan karbohidrat pada tempe tidak banyak berubah. Akan tetapi enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe membuat protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah untuk dicerna di dalam tubuh dibandingkan dengan protein yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe ini sangat baik sebagai sumber gizi untuk segala kelompok umur dari bayi sampai lansia.
Dibanding kedelai (bahan tempe), tempe yang sudah jadi memiliki nilai gizi yang lebih menguntungkan. Secara kimiawi saja hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kadar padatan larutan, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, dan protein.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa zat gizi tempe leih mudah dicerna, diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh dibanding zat gizi kedelai. Hal ini membuktikan bahwa pemberian tempe dapat meningkatkan pertumbuhan berat badan bayi dan anak balita pendertia gizi buruk serta menyembuhkan penderita diade kronis dengan lebih cepat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar rafinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala latulensi (kembung perut).
Di dalam tempe ada dua vitamin, yaitu citamin larut air (vitamin B kompleks) dan vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riaboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), dan vitamin B6 (piridoksin, dan vitamin B12 *sianokobalamin). Aktivits vitamin B12 meningkat sampai 33 kali selama fermentasi, ribaflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksi 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat meningkat 2 kali lipat. Luar biasa bukan?
Perlu juga diketahui bahwa tempe bukan saja sebagai sumber protein, tetapi juga mengandung mineral makro dan miro dalam jumlah yang cukup. Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Teperti halnya vitamin C, vitamin E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikan bebas. Apa itu radikal bebas? Radikal bebas adalah atom atau molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif dan dapat menyebabkan tumor, kanker, peuaan dini, dan kematian sel. Radikal bebas dapat berasal dari makanan sehari-hari yang kita makan atau dari reaksireaksi yang terjadi di dalam tubuh. Adanya antioksidan dalam akanan akan mencegah terbentuknya radikal bebas tersebut.
Selain mengandung zat gizi sebagaimana sudah disebutkan di atas kedelai mentah juga mengandung zat antigizi yang merugikan kesehatan seperti antitripsin, antikimotripsin, tanin, saponin, asam ftat, dan hemaglutinin. Dengan adanya proses fermentasi kedelai menjadi tempe maka komponen-komponen antigizi tersebut menjadi inaktif sehingga tidak lagi berbahaya bagi tubuh.
Demikian informasi tentang cara membuat tempe, disertai jenis-jenis tempe dan kandungan gizi dan vitamin yang terdapat pada tempe. Baca juga
Semoga bermanfaat. Salam cantik sehat
Di indonesia terdapat beberap jenis tempe, antara lain tempe gembus tempe lamtoro, tempe benguk, tempe koro, tempe bongkrek, tempe gude, tempe bungkl, dan tempe kedelai.
Jenis tempe gembus adalah tempe yang dibuat dari ampas tahu. Tempe lamtoro adalah tempe dari bji lamtoro, tempe benguk adalah tempe dari biji koro benguk, tempe koro adalah biji tempe koro, tempe bongkrek adalah jenis tempe dari ampas kelapa, tempe gude adalah tempe dari kadang gude, tempe bungkil adalah tempe dari ampas pembuatan minyak kacang, dan tempe kedelai adalah tempe yang terbuat dari kedelai.
berikut adalah gambar-gambar untuk jenis-jenis tempe tersebut
gdesebagai bahan pembuat tempe gude |
namanya tempe benguk |
ini dia tempe bongkrek |
tempe bungkil |
tempe gembus enak dimakan sama cabe |
tempe kedelai semua sudah pernah coba? |
wujud tempe koro |
tempe lamtoro atau pelas lamtoro |
Dari berbagai macam tempe tersebut, yang paling terkenal dan banyak dikonsumsi adalah tempe kedelai. Umumnya penyebutan tempe berlaku untuk tempe kedelai. Ketika orang menyebut tempe, ya yang dimaksud adalah tempe kedelai bukan tempa yang lain.
Proses pembuatan tempe umumnya masih dilakukan secara tradsional dalam skala industri kecil. Oleh karena itu, banyak keragaman yang ditemukan dalam cara pembuatan tempe, baik antar daerah, maupn antar produsesn dalam satu daerah yang sama. Secara garis besar, tahap-tahap yang petning dalam pembautan tempe adalah
1. Membersihkan biji kecelai
2. Merebus atau mengukus
3. Mengupas kulit
4. Inkulasi kapang
5. Membungkus
6. Dan terakhir adalah fermentasi
Proses fermentasi sendiri adalah tahap terpenting pada pembuatan tempe. Pada tahap ini dilakukan pemeraman kedelai selaam beberapa hari (umumnya 36-48 hari) menggunakan laru (kapang tempe). Perlu diketahu bahwa tempe merupakan produk olahan makanan dari kedelai yang terbentuk atas jasa kapang jenis Rhizopus sp melalui proses fermentasi. Banyak perubahan yang terjadi selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, baik yang menyangkut perubahan fisik, biokimia dan mikrobiologi yang semuanya berdampak menguntungkan terhadap sumbangan gizi dan kesehatan. Kerja Rhizopus sp mampu mengubah kedelai menjadi tempe yang berasa lebih enak, lebih bergizi, dan berfungsi sebagai makanan yang sehat.
Kandungan gizi tempe
Kandungan protein , lemak dan karbohidrat pada tempe tidak banyak berubah. Akan tetapi enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe membuat protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah untuk dicerna di dalam tubuh dibandingkan dengan protein yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe ini sangat baik sebagai sumber gizi untuk segala kelompok umur dari bayi sampai lansia.
Dibanding kedelai (bahan tempe), tempe yang sudah jadi memiliki nilai gizi yang lebih menguntungkan. Secara kimiawi saja hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kadar padatan larutan, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, dan protein.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa zat gizi tempe leih mudah dicerna, diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh dibanding zat gizi kedelai. Hal ini membuktikan bahwa pemberian tempe dapat meningkatkan pertumbuhan berat badan bayi dan anak balita pendertia gizi buruk serta menyembuhkan penderita diade kronis dengan lebih cepat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar rafinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala latulensi (kembung perut).
Vitamin yang Terdapat pada Tempe
Di dalam tempe ada dua vitamin, yaitu citamin larut air (vitamin B kompleks) dan vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riaboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), dan vitamin B6 (piridoksin, dan vitamin B12 *sianokobalamin). Aktivits vitamin B12 meningkat sampai 33 kali selama fermentasi, ribaflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksi 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat meningkat 2 kali lipat. Luar biasa bukan?
Perlu juga diketahui bahwa tempe bukan saja sebagai sumber protein, tetapi juga mengandung mineral makro dan miro dalam jumlah yang cukup. Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Teperti halnya vitamin C, vitamin E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikan bebas. Apa itu radikal bebas? Radikal bebas adalah atom atau molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif dan dapat menyebabkan tumor, kanker, peuaan dini, dan kematian sel. Radikal bebas dapat berasal dari makanan sehari-hari yang kita makan atau dari reaksireaksi yang terjadi di dalam tubuh. Adanya antioksidan dalam akanan akan mencegah terbentuknya radikal bebas tersebut.
Selain mengandung zat gizi sebagaimana sudah disebutkan di atas kedelai mentah juga mengandung zat antigizi yang merugikan kesehatan seperti antitripsin, antikimotripsin, tanin, saponin, asam ftat, dan hemaglutinin. Dengan adanya proses fermentasi kedelai menjadi tempe maka komponen-komponen antigizi tersebut menjadi inaktif sehingga tidak lagi berbahaya bagi tubuh.
Demikian informasi tentang cara membuat tempe, disertai jenis-jenis tempe dan kandungan gizi dan vitamin yang terdapat pada tempe. Baca juga
Semoga bermanfaat. Salam cantik sehat